Seorang Wanita Sempat Dirawat 3 Jam di Salah Satu Rumah Sakit Purbalingga Berakhir Meninggal Dunia
beritatimur.id-Purbalingga –Jawa Tengah,
Makin bertambahnya kasus pasien meninggal dunia akibat terkonfirmasi positif Covid-19 terjadi di beberapa wilayah termasuk di Kabupaten Purbalingga.
Salah satunya terjadi di Desa Penaruban Kecamatan Kaligondang Kabupaten Purbalingga, ES (37) seorang wanita warga RT 03/RW 03 Desa Penaruban bahkan hanya sempat dirawat 3 jam di salah satu rumah sakit yang ada di Kabupaten Purbalingga dan berakhir meninggal dunia dengan hasil swab positif, Selasa, (20/7/2021).
Seperti disampaikan oleh Kades Penaruban Siti Syarifah yang membenarkan adanya kejadian yang menimpa warganya dimana Almarhumah ES pada Selasa, 20 Juli 2021 sekira pukul 06.00 WIB sempat dilarikan ke rumah sakit karena sehari sebelumnya merasa kurang enak badan dan malamnya mengalami sesak nafas namun hanya berselang 3 jam meninggal dunia dan hasil Swab positif.
"Pengakuan dari pihak keluarga ES hanya mengeluh kurang enak badan dan malamnya sesak nafas, untuk penyakit lain sepertinya tidak ada," katanya.
Sebagai SOP dilaksanakan pemakaman dengan protokol kesehatan oleh petugas dari BPBD dan dihadiri secara terbatas dengan mendapat pantauan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas termasuk personel BKO dari Batalyon Infanteri 406/CK.
Pelda Waluyo, Babinsa Koramil 02/Kaligondang yang turut hadir saat pemakaman ketika dikonfirmasi turut membenarkan adanya kejadian tersebut.
"Betul hanya 3 jam saja di rumah sakit sehingga bagi masyarakat kami turut mengimbau adanya wabah Covid-19 yang makin merebak ini kepada masyarakat diharapkan protokol kesehatan agar ditingkatkan dan bila merasa kurang enak badan agar segera memeriksakan diri supaya dapat segera tertangani," ungkapnya.
Pelda waluyo juga menyampaikan jika dalam hari tersebut dirinya bersama petugas lainnya bahkan memakamkan warga yang terkonfirmasi positif sebanyak 5 orang.
"Di wilayah Kaligondang hari ini saja kami telah monitor pemakaman sebanyak 5 orang. Adanya jumlah yang meningkat ini bahkan, petugas pemulasaran, pemakaman dan ambulans sampai kewalahan hingga antri bergantian tentunya dengan daerah lain yang juga mengalami hal serupa,katanya.(SF)