37 Warga Palestina 'Dibantai' Jelang Kedubes AS Dibuka di Yerusalem
Foto Reuters |
Terdapat seorang remaja putra berusia 14 tahun, seorang petugas medis dan seorang pria berkursi roda di antara korban tewas.
Bentrokan ini pecah saat hari pembukaan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Yerusalem yang digelar 14 Mei ini. Pembukaan Kedubes AS di Yerusalem digelar bertepatan dengan 70 tahun peringatan berdirinya Israel.
Puluhan ribu demonstran Palestina dilaporkan membanjiri perbatasan Gaza-Israel sepanjang Senin (14/5) waktu setempat. Bentrokan pecah di lima titik di sepanjang perbatasan Gaza dan Israel.
Unjuk rasa pada Senin (14/5) ini digelar menjelang peringatan 'Nakba' atau 'Malapetaka yang jatuh tanggal 15 Mei 1948, saat ratusan ribu warga Palestina terusir dari rumah-rumah mereka. Diperkirakan aksi protes akan memuncak pada Selasa (15/5) besok.
Reuters menyebut jumlah 37 korban tewas ini merupakan korban tewas dari kalangan demonstran Palestina dengan jumlah tertinggi dalam satu hari.
Otoritas kesehatan Gaza menyebut sekitar 900 demonstran Palestina lainnya mengalami luka-luka, dengan 450 orang di antaranya dilaporkan terkena peluru sungguhan. Dalam pernyataan terpisah, militer Israel menyebut tiga demonstran diantaranya yang tewas sebagai militan bersenjata, yang berusaha memasang peledak di dekat pagar perbatasan di Gaza bagian selatan.
Ditegaskan militer Israel bahwa personelnya akan mempertahankan perbatasan dan melepas tembakan untuk menghentikan serangan, jika ada perusakan pagar perbatasan dan upaya penyusupan. "IDF (Angkatan Pertahanan Israel) akan bertindak tegas terhadap setiap aktivitas teroris dan akan bertindak untuk mencegah serangan terhadap Israel," demikian pernyataan militer Israel seperti dilansir Reuters.
Menanggapi hal ini, otoritas Palestina mengecam dan menyebutnya sebagai 'pembantaian mengerikan'.
"Menyerukan intervensi internasional segera untuk menghentikan pembantaian mengerikan di Gaza yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap rakyat kami yang heroik," ujar juru bicara pemerintah Israel, Yusuf al-Mahmoud, seperti dilansir AFP. (FS)
Sumber : Detik