Surah ke-6 dalam Al-Qur'an, Turunnya Diantar 70 Ribu Malaikat

 


Jakarta - Surah ke-6 dalam Al-Qur'an adalah surah Al An'am. Surah yang terdiri dari 165 ayat termasuk ke dalam golongan surah Assab'uth Thiwal atau tujuh surah yang panjang dalam Al-Qur'an bersamaan dengan sejumlah surah seperti Surah Al Baqarah dan Ali Imran.
Abu asy Syaikh meriwayatkan dari al Kalbi, keseluruhan surah Al An'am turun di Kota Makkah. Kecuali dua ayat yang


Sementara, Al Faryabi mengutip dari Sufyan, Al Laits, dan Bisyr menyebutkan bahwa surah Al An'am termasuk golongan surah Makkiyah kecuali ayat 151 dan setelahnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Itqan fi Ulumil Qur'an oleh Imam Jaluddin al-Suyuthi.

Dinamakan Al An'am yang bermakna hewan ternak karena hewan ternak menjadi sumber makanan, minuman, rezeki, transportasi, dan kekayaan mereka. Sebab itu, kedudukan hewan ternak memang tinggi di kalangan orang Arab.

Namun, orang Arab belum siap memasukkan hewan ternak dalam perkara yang diatur agama. Sebab itu, surah ini dinamakan Al An'Am agar menjadi petunjuk kepada orang yang perbuatan dan hatinya tidak selaras.

Sejarah Turunnya Surah ke-6 dalam Al-Qur'an
Melansir Imam As-Suyuthi dalam buku Asbabun Nuzul, riwayat Nufi dari Ibnu Umar menjelaskan bahwa surah Al An'am diturunkan sekaligus kepada Rasulullah SAW. Penurunan surah juga diantarkan kepada Rasulullah SAW oleh 70 ribu malaikat.

Rasulullah SAW bersabda, "Surah Al An'am diturunkan kepadaku sekaligus, dan diantarkan oleh 70.000 malaikat yang diiringi dengan ucapan tasbih dan tahmid," (HR Al Hakim).

Dijelaskan pula dalam riwayat Asma binti Yazid dalam kitab Al Majma' bahwa surah Al An'am turun pada saat Rasulullah SAW tengah memegang tali unta miliknya. Hal itu menjadi beban yang berat untuk Beliau hingga hampir membuat tulang sang unta patah.

Isi Kandungan Surah ke-6 dalam Al-Qur'an
Pada intinya, pembahasan utama dalam surah Al An'am adalah perintah untuk mengeesakan Allah dan tidak menyekutukanNya dengan apapun. Kemudian, Syaikh Adil Muhammad Khalil dalam Tadabur Al-Qur'an membagi tema besar yang dibahas dalam surah ini.

Tema besar tersebut menceritakan tentang tiga jenis manusia yang terdiri dari orang yang mengingkari Allah SWT, para penyembah berhala, dan orang-orang yang beriman kepada Allah namun mereka tidak merealisasikan dalam bentuk amal perbuatan.

"Semua ini untuk menegaskan bahwasanya permasalahan tauhid adalah perkara yang tidak dapat dipisah-pisahkan," tulis Syaikh Adil Muhammad Khalil.

Di samping itu, surah Al An'am juga membahas tentang masalah pokok dakwah dan hari kebangkitan sebagaimana isi kandungan surah Makkiyyah lainnya.

Keutamaan Surah ke-6 dalam Al-Qur'an
Salah satu keutamaan surah Al An'am terletak bagi para penghafalnya. Sebagaimana disinggung sebelumnya, surah ini termasuk dalam kelompok surah Assab'uth Thiwal atau tujuh surah yang panjang dalam Al-Qur'an.


Dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA, orang yang menghafalkan surah Assab'uth Thiwal termasuk surah ke-6 dalam Al-Quran ini, disebut sebagai orang yang alim. Aisyah RA berkata,

عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَنْ أَخَذَ السَّبْعَ فَهُوَ حَبْر"

Artinya: Dari Nabi Muhammad SAW yang telah bersabda: "Barang siapa yang mengambil (hafal) tujuh (surat yang panjang-panjang), maka dia adalah orang alim." (HR Ahmad).




Subscribe to receive free email updates: